Software testing merupakan salah satu elemen yang terpenting dalam industri Software Development. Dalam Software testing, kita melakukan pemeriksaan secara sistematis atau bahkan eksperimental untuk menguji kualitas dari sebuah software. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan apakah software yang dirancang telah sesuai dan layak digunakan oleh end-user. Terdapat dua cara dalam melakukan pengujian, yaitu Manual dan Automated Testing. Tentunya kedua hal tersebut memiliki sisi positif dan negatif masing-masing.
Manual Testing merupakan salah satu teknik pengujian software dimana seorang penguji membuat sebuah test case pengujian secara manual hingga mengeksekusi test case tersebut untuk mengidentifikasi defact dari software yang sedang di uji tanpa menggunakan tools pengujian. Terkadang dalam manual testing ini cukup menyita banyak waktu dan kurang cocok untuk diterapkan pada software yang memiliki fitur yang kompleks atau bahkan software dengan dataset yang cukup besar.
Automated Testing merupakan teknik pengujian software dengan menggunakan tools dalam proses pengujian berlangsung. Banyak yang berasumsi bahwa penggunaan automated testing ini dapat mengurangi beban dalam proses testing karena terbantu dengan adanya penggunaan tools dan juga penggunaan tools tersebut dapat men-generate step description pengujian secara otomatis. Sehingga automated testing ini dapat mempercepat proses pengujian software.
Automated VS Manual Testing