Dalam proses pengembangan Aplikasi, dibutuhkan sebuah pengujian untuk menjamin kualitas dari aplikasi tersebut. Tanpa adanya pengujian, maka kita tidak akan pernah tahu apakah ada bugs atau error pada aplikasi tersebut. Apalagi kalau Aplikasi tersebut sampai ke tangan End-User tanpa ada pengujian, pasti akan merugikan bagi kedua belah pihak. Sehingga dibutuhkan peran Quality Assurance untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Quality Assurance juga memegand peranan penting dalam rangkaian proses Software Development Lifecycle (SDLC). Dengan adanya Quality Assurance ini maka diharapkan dapat meminimalisisr adanya bugs atau error pada Aplikasi.
Terdapat beberapa tahapan atau proses pengujian bagi Quality Assurance. Beberapa tahapan tersebut antara lain sebagai berikut :
Requirement Analysis
Requirement Analysis merupakan tahap awal bagi Quality Assurance. Pada tahap ini dilakukan analisis pada detail dari Aplikasi yang akan diujikan. Detail tersebut seperti fitur-fitur apa saja yang ada pada aplikasi tersebut, kemudian juga apakan fitur tersebut sudah cukup baik untuk menjawab kebutuhan dari user.
Plan The Tests
Pada proses Test Planning ini dilakukan perencanaan pada strategi pengujian, scope pengujian, hingga waktu pengujian. Pada tahapan ini, Quality Assurance juga melakukan perencanaan terhadap teknik pengujian apa yang akan digunakan, tools apa yang akan digunakan untuk testing, dan environment apa yang akan digunakan.
Test Case Development
Setelah melalui tahap Test Planning, tahap selanjutnya yaitu pengembangan test case (Test Case Development). Pada tahap ini, seorang Quality Assurance harus membuat test case/test script berdasarkan fitur yang ada pada Aplikasi. Pada setiap pembuatan test case ini, harus mencakup langkah-langkah, condition, data, dll yang diperlukan untuk memvalidasi setiap fungsi pada Aplikasi yang sedang diuji.
Test Execution
Pada tahap ini, seorang Quality Assurance melakukan pengujian sesuai test plan dan test case yang telah di develop. Pada tahap ini, QA menentukan apakah test case yang dijalankan sudah sesuai atau bahkan terjadi error atau ditemukan bugs. Jika sudah sesuai, maka test case dinyatakan PASS, dan apabila tidak sesuai maka test case dinyatakan FAIL. Pada tahap ini juga dilakukan dokumentasi untuk test case yang Fail yang nantinya jika sudah dilakukan bug fixing maka akan dilakukan komparasi dengan hasil sebelumnya.
Closure
Tahap akhir pada Quality Assurance yaitu Closure. Pada tahap ini, akan dilakukan diskusi terhadap hasil akhir pengujian dan dilakukan evaluasi terhadap setiap tahapan yang sudah dilakukan mulai dari Requirement Analysis hingga Test Execution.